Struktur
Pemerintahan dan Perundang-Undangan
Sejak Maulana Prins
Mandapar memegang tampuk pemerintahan Kerajaan Banggai pada tahun 1571M.
Kerajaan Banggai telah ditata bentuk pemerintahannya dari struktur tunggal
raja, berkembang menjadi sistim pemerintahan modern yang didalamnya terdapat
pembauran berbagai jenis suku bangsa dari pelosok-pelosok nusantara.
Bagan
Struktur Pemerintahan Kerajaan Banggai :
STRUKTUR
KERAJAAN BANGGAI
BASALO
SANGKAP TOMUNDO/RAJA BANGGAI KALLE
1. Basalo Kokini
2. Singgolok
3. Babolau
4. Katapean Juru
Tulis Tomundo
KOMISI EMPAT
1. Djogugu 2. Hukum Tua 3. Mayor Ngopa 4.
Kapitan Laut
MIAN TUU
1. Basaan 2.
Liang 3.
Palabatu 4.
Lipuadino
IMAM
BANGINSA/KEPALA IMAM
GIMALAHA
WILAYAH
KERAJAAN BANGGAI
GELAR BASALO GELAR
BOSANO GELAR
BOSANYO
1. Basalo
Tinangkung 1.
Bosano Balantak 1.
Bosanyo Luwuk
2. Basalo Bulagi 2.
Bosano Lamala 2.
Bosanyo Kintom
3. Basalo Totikum 3. Bosano
Masama 3.
Bosanyo Batui
4. Basalo
Labobo/Mansalean 4.
Bosanyo Bunta
5. Basalo Buko 5.
Bosanyo Pagimana
6. Basalo Liang
7.
Panabela
Banggai
Keterangan
:
-
Untuk
Basalo Sangkap, disamping mempunyai kedaulatan diwilayah masing-masing juga
dikuti oleh beberapa wilayah ikutan juga mempunyai tugas khusus yaitu
mengangkat, memberhentikan dan memberi nasihat dan pertimbangan kepada raja
(Dewan Kerajaan).
-
Untuk
Komisi Empat adalah pembantu raja yang masing-masing mempunyai tugas dan
jabatan sebagai berikut :
1. Jogugu adalah
Menteri Dalam Negeri beserta struktur pembantunya yang berkedudukan di pusat
ibukota kerajaan (Banggai) dan sekitarnya sampai ke wilayah Labobo, Bangkurung
dan Bokan Kepulauan, yang bertugas mendampingi raja dalam berbagai urusan
ketatanegaraan terutama dalam pengambilan keputusan penting kenegaraan. Jogugu
sewaktu-waktu dapat menggantikan kedudukan raja jika dalam menjalankan
pemerintahan, raja berhalangan.
2. Hukum tua beserta
struktur bawahannya adalah menteri hukum dan syariat yang bertugas mengurusi
dan memutuskan persoalan-persoalan hukum dalam negeri. Hukum Tua berkedudukan
di Pulau Peling dan sekitarnya.
3. Mayor Ngopa adalah
Menteri Muda beserta jajarannya yang bertugas mengurusi dan mengawasi
asset-asset negara beserta pengembangan perekonomian. Mayor Ngopa berkedudukan
di Teluk Tomini (Wilayah Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Poso saat ini).
4. Kapitan Laut
beserta jajaran dibawahnya adalah panglima perang yang mengatur strategi
pertahanan, pertempuran dan ekspansi untuk perluasan wilayah kerajaan. Kapitan
Laut berkedudukan di Batui dan Balantak (Kabupaten Banggai saat ini).
Inilah sekilas
struktur Kerajaan Banggai beserta tugas dan wilayah kekuasaanya masing-masing.
Dalam hal ini penulis tidak dapat menjelaskan seluruh tugas dan kedudukan
masing–masing staf kerajaan yang ada dalam Tata Negara Banggai saat itu.[1]
Sejak abad ke-11 kerajaan Banggai telah diwartakan oleh
kerajaan Kediri. Pada abad ke-13 Banggai sebagai Kerajaan sudah dikenal oleh
Kerajaan Singosari begitu juga pada zaman kejayaan Kerajaan Majapahit dengan
Rajanya yang terkenal Hayam Wuruk, Banggai menjadi salah satu bagian
kerajaannya. Lebih dari itu Mahapati Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah
Palapa dalam mempersatukan Nusantara sempat menetap beberapa saat di Banggai
dengan nama yang cukup popular di Banggai yaitu Masandak (orang sakti
mandraguna yang berperawakan besar).
No comments:
Post a Comment